You are currently viewing Lestarikan Tenun Sambas, Bupati Satono Lepas Peserta Karnaval Tenun 2023
Karnaval Tenun Sambas 2023, (08 Juli 2023)

Lestarikan Tenun Sambas, Bupati Satono Lepas Peserta Karnaval Tenun 2023

Bupati Sambas H Satono didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Sambas Yunisa Satono melepas 20 peserta Karnaval Tenun Sambas 2023 di Komplek Kantor Pemkab Sambas, Sabtu 8 Juli 2023.

Selain Bupati Sambas Satono, hadir pula Wakil Ketua DPRD Kalbar Prabasa Anantatur, Anggota DPRD Kalbar Juliarti Djuhardi Alwi, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas Ferry Madagaskar, jajaran Kepala OPD Pemkab Sambas serta ratusan masyarakat turut hadir antusias melihat karnaval.

Bupati Satono menjelaskan Karnaval Tenun Sambas diadakan sebagai rangkaian kemeriahan Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Sambas ke-392 tahun serta HUT pemindahan ibukota Sambas ke-24 tahun dari Singkawang ke Sambas.

“Alhamdulillah pagi hari ini saya membuka acara Karnaval Tenun Sambas diikuti peserta se Kalimantan Barat yang berjumlah 20 peserta. Ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi kota Sambas ke 392 tahun dan HUT pemindahan ibukota Sambas ke 24 tahun,” katanya.

Satono menjelaskan Pemkab Sambas sendiri mengagendakan sejumlah rangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT tersebut mulai dari 7 Juli 2023 hingga Agustus 2023.

“Kita banyak sekali menyiapkan agenda-agenda strategis mulai dari pagelaran seni, budaya, pertunjukan bahkan kegiatan ekonomi kerakyatan, mulai 7 Juli 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023,” katanya.

Dia mengatakan Karnaval Tenun Sambas 2023 merupakan bentuk perwujudan upaya menjaga aset kain tenun Sambas atau kain Lunggi sebagai warisan budaya tak benda.

“Saya melihat ini salah satu potensi wisata, aset sebab kain tenun, kain tenun ini merupakan aset tak benda, budaya tak benda yang telah ditetapkan dari 2013 yang lalu,” ucapnya.

Lebih lanjut Bupati Satono menambahkan UNESCO juga sudah memberikan apresiasi bahwa kain tenun Sambas merupakan kain yang memiliki usia tua. Kain ini juga telah dikenal oleh seantero dunia.

“Kain tenun Sambas cukup tua usianya dan tidak ditemukan di daerah lain, tentu potensi budaya, aset budaya tak benda ini harus terus kita rawat, kita lestarikan sehingga anak cucu kita nanti tahu bahwa Sambas ini punya aset yang luar biasa seluruh antero dunia mengetahui,” jelasnya.

Kepala Disdikbud Kabupaten Sambas Samekto Hadi Suseno menuturkan karnaval tersebut diikuti 20 peserta dari Kabupaten/kota se Kalimantan Barat.

“Karnaval Tenun Sambas ikuti 20 peserta se Kalbar. Peserta tersebut meliputi dari Kabupaten Sambas, Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang dan pada hari ini juga akan menentukan siapa pemenang karnaval,” terang dia.

Seno mengharapkan agar event ini bisa terselenggara disetiap tahunnya serta mengharapkan agar Tenun Sambas lebih dikenal oleh masyarakat luar serta layak diperhitungkan menjadi khazanah budaya yang diketahui semua orang.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sambas Yunisa Satono mengatakan Karnaval Tenun Sambas 2023 merupakan aksi nyata untuk merawat dan melestarikan Tenun Sambas sebagai warisan tak benda.

“Kegiatan Karnaval Tenun Sambas hari ini merupakan bukti nyata kami dari Dekranasda Kabupaten Sambas melestarikan dan merawat warisan tak benda Tenun Sambas,” ucap Yunisa Satono.

Dalam upaya pelestarian kata Yunisa, Dekranasda Kabupaten Sambas berkomitmen terus menggandeng dan berkolaborasi dengan Pemkab Sambas dalam program unggulan One Village One Produk (OVOP).

“Kain khas Sambas yang mana kalau kita lihat di Dekranasda Sambas ini berkomitmen untuk bagaimana komitmen untuk bekerja sama melestarikan budaya, bersama Pemerintah Daerah pada program unggulan salah satunya yaitu One Village One Produk atau OVOP,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan